Mukadimah
Pastikan ketika Anda membaca puisi-puisi ini berada dalam posisi yang nyaman, aman, tentram, damai, sentosa, merdeka...!!!
Selain itu, pastikan Anda hanya membaca puisi-puisi di bawah ini dengan perangkat lunak dari situs website terpercaya.
Selamat membaca dan menikmati puisi-puisi sederhana GELAS KOSONG di bawah ini:
Selain itu, pastikan Anda hanya membaca puisi-puisi di bawah ini dengan perangkat lunak dari situs website terpercaya.
Selamat membaca dan menikmati puisi-puisi sederhana GELAS KOSONG di bawah ini:
Daftar Isi Kumpulan Puisi Karya Tubagus Rangga Efarasti (Gelas Kosong)
Kolom 1
|
Kolom 2
|
Lelaki Tampan Kiriman Tuhan (Jilid 1)
aku lelaki tampan sebelum tahu, sesaat tahu, sesudah tahu apakah engkau ingin tahu aku lelaki yang menangis demi menahan perasaan dan engkau perempuan menangis untuk menumpahkan perasaan maka, bersedialah untuk kucintai dengan manis bersiaplah bila kumanjakan engkau dengan hati kurancang tulusnya cinta dan setia dengan teliti aku lelaki terbaik yang bisa menguras perhatianmu sampai kau tertarik sebelum tak ada esok, bersikaplah bijak sudahi perihku dan jangan beranjak siapkan saja hatimu untuk selalu kuajak mengenang jejak di setapak kita berpijak maka, sajikanlah cinta untuk kunikmati sebab aku lelaki tampan kiriman Tuhan kau mengerti?! Serang, 24 April 2011 *** Lelaki Tampan Kiriman Tuhan (Jilid 2)
cinta serupa angin, hanya bisa dirasa tanpa bisa dilihat dan diraba serupa debur ombak, mampu hancurkan beribu karang serupa intuisi, terdengar lalu diam bergerak untuk dinikmat berderak seniscaya pergi serupa pasir, bila digenggam terlalu erat akan sedikit tersisa; bahkan binasa! lalu biarlah untai kata ini terlalu yakini kau tak ingin aku berlalu sebab itu aku selalu temani manisnya cinta tanpa benalu kerontang rindumu takkan tertahan biar saja terbaring dengan nyaman sebab akulah lelaki tampan kiriman tuhan! Serang - Bekasi, 28 Desember 2011 *** Lelaki
aku berdiri aku berlari aku mencari diri sendiri Serang, 26 September 2011 *** Lelaki di Ujung Pena
kutulis kisah ini semalaman bacalah dengan tenang dan perlahan karena bukankah hidup harus terus berjalan dan maut selalu berada tepat di hadapan jadi, bukalah kisah ini dengan senyuman sebelum kututup dengan tangisan Serang, 26 September 2011 *** Lelaki di Malam Tua
dini hari kukabarkan pada manusia-manusia tak bernama yang masih bersembunyi di balik cahaya-cahaya purnama aku lelaki lemah yang pasrah menangis darah walau ribuan senjata sudah kugenggam namun aku ingin terus berlari dari kenyataan sulitnya tersenyum untuk cinta yang berlalu alurnya kian hari kian berliku dini hari kutuliskan pada mantan-mantan kekasih esok aku berlari terobos matahari Serang - Banten, 12 Oktober 2011 *** Untuk Siapa Pemuda Ada?!
untuk perubahan kita harus bergerak untuk bergerak kita harus berpikir untuk berpikir kita harus berenergi untuk berenergi kita harus makan untuk makan kita harus berpendidikan untuk berpendidikan kita harus punya pemimpin untuk pemimpin haruslah yang peduli pada rakyat bukan memperkaya diri dengan hobi korupsi ujung-ujungnya BBM naik rakyat tercekik sembako mahal rakyat kesal sekolah sulit rakyat menjerit pejabat malah tertawa rakyat seperti jasad tak bernyawa untuk itulah harus adanya restorasi perubahan di setiap lini rakyat bukan cuma bermimpi tentang sebuah negeri tanpa korupsi memiliki pemimpin yang mumpuni untuk itulah harus adanya sebuah gerakan dari figur pemimpin yang siap melakukan bukan cuma turun ke jalan di saat kampanye umbar bualan untuk itulah harus ada pemimpin yang memikirkan mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan menjadikan pemuda di garda depan dengan begitu rakyat tak perlu susah cari makan generasi baru bisa memiliki cukup pendidikan untuk itulah pemuda hadir jadi tonggak harapan semua rakyat segala derita pun berakhir menjadi peneduh serta hikayat Serang - Banten, 14 Juni 2012 *** Untuk Pacarku yang Kedinginan
menunggu pagi aku sendiri jalan tertatih, sesak kurasa hati kukejar rembulan bermandi sinar pekat, sampai di sini saja menahan binar putih, semoga kukenali engkau kembali di antara dingin angin malam memadu hati di setapak bekas-bekas jejak aku berhenti untuk bernapas lega dan mantap mohon sembunyikan ngilu ratap mohon sembunyikan kelu tatap yang mendekap penuh harap sosok pagi yang letih kunanti untuk pacarku yang kedinginan semoga bisa kuberi pelukan untuk pacarku yang kesepian semoga bisa kuteduhi kerinduan Tamasya MK, 16 September 2011 *** Sebisu Doa Sang Lacur
akhirnya ia tersungkur diselimuti dingin, berbaur ribuan dengkur ia tertidur di malam menyadur wahai pelacur mengukur debur mengulur lebur asmara bercampur anyir mengucur akhirnya ia terpekur sadari bukan penghibur niscaya doa yang terkubur ditata penuh rasa syukur berharap tak lagi hancur Pinggiran Metropolitan, 19 Januari 2012 *** Selembut Pembalut
jika kau luka cobalah terka siapa yang mengobati dengan setulus hati ya, itulah aku yang akan kausebut meski rinduku seperti lelembut tapi tenanglah, biar saja kausambut cintaku ini selembut pembalut Kamar Kecil Lelaki Kecil, 2 Oktober 2011 *** AKU dan KAU ke KUA
aku rumput liar kau setangkai akar aku semak belukar kau setangkai mawar aku senja kau mengeja aku bermanja kau diam saja AKU dan KAU ke KUA Februari 14, 2011 *) KUA (Kantor Urusan Agama) merupakan bagian dari institusi pemerintah daerah yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas umum pemerintahan, khususnya di bidang urusan agama Islam, KUA telah berusaha seoptimal mungkin dengan kemampuan dan fasilitas yang ada untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Selain mempunyai tugas pokok seperti pencatatan perkawinan, KUA juga mempunyai tanggung jawab lain. Seperti BP4, gerakan keluarga sakinah, zakat dan wakaf, kemasjidan, pembinaan pangan halal, kemitraan umat, ibadah sosial, juga kegiatan lintas sektoral. *** Dalam Celana Dalam Ada Apa?
bongkar-bongkar sastra begitu keras tak terbaca begitu lembut hingga sukma dalam-dalam yang paling dalam kusembunyikan dalam celana dalam cinta yang buas, rindu pun dituas hingga batas cipta puisi, isi pun jadi intuisi seorang diri ruh dalam jasad dalam jiwa berbicara rana dalam lena dalam mimbar membara Serang, Akhir Maret 2011 *** Tercerai Lalu Punah
ada inginku kau kembali di butiran airmata dalam bisik dalam pilu aku takkan mengusikmu sendu tersedu sedan memilukan pulanglah, untuk kita ulangi canda yang hilang begitu tak menyatunya kita beri waktu satu hari lagi untuk kita temui pagi Bambu Atas – Lebak, 1 Agustus 2011 *** Dari Janin Sampai Dingin
Tuhan, siapa aku untuk apa aku di mana seharusnya aku kapan tiba aku lenyap aku Tuhan, September 26, 2009 *) Puisi ini aku dedikasikan untuk calon arang, penyambutan untuk generasi baru yang lebih baik dari saat ini. *** Hanyutku Lelap
kulipat lelap di pangkal pagi berteduh di hati para insan subuh lindungi tubuh dari mimpi buruk dari ramuan dan rayuan busuk kusarungkan berhelai gelisah dengan secangkir doa yang kureguk dari mata air dan air mataku mencoba menggiring perih seteguk hanyutkan palung kepasrahan sampai terjaga badan sudah basah fenomena lelap kala berserah subuh nan indah Serang, 14 Februari 2011 *** Sebenarnya Aku Benar-benar
dadaku sesak jadi tak bisa bernapas larikmu terlalu lembut seperti kapas aku datang dari sudut yang berbeda kulihat bidadari mencari dan menggoda sudah sekian lama mereka menanti larik yang cadas bukan tentang airmata, sampah, darah, inilah kualitas bilang saja puisi ini pantas biar indahmu tandas…!!! Serang - Banten, 01/11/2011 *** Rintih dalam Rayuan
sisi-sisi tanpa tepi bertanya padaku kalbu dalam tidur apa lorong itu sungguh beralur entahlah? alam ini penuh riuh tak pernah sebentar pun sepi rimba dalamnya rimba terhempas rayuan alur rindu berlalu seiring tangisan rintih milikku mungkin entah untuk siapa—apa harapan bukan bisikan setengah merayu banyak menipu rintih milikku semakin entah untuk apa—siapa Serang, 11 Maret 2011 *** Peraduan Sang Perawan
tersibak penghangat malam ketika tiba pagi ranum kering sudah perjumpaan gurat dua beda mengasingkan peraduan sang perawan yang harum penuh rasa dalam damainya canda kini setelah dia baringkan engkau biarkan laut dan langit setubuhi tanah kini sesampainya lengking parau biarkan surut dan sengit rubuhi ranah kaulah perawannya dan tetaplah begitu hingga pada altar batas jumpa adalah anggur antara dua bentuk manusia menjadi satu hingga para pecinta senggama dedaunan gugur Kamar Perawan - Serang, September 11, 2011 *) Puisi ini aku dedikasikan untuk para perempuan yang membilang hari bersama konsistensi kehormatannya untuk suami tercinta nanti... *^_^* *** Nyanyian Sembilu
entah sore itu terasa jemu kala aku memandangmu dengan segaris senyum semu lusuh, kumuh lalu kau pergi dariku padahal dulu tatkala kuhisap telaga kasih dari bibirmu kau sungguh piawai, benamkan sepiku dalam sejarah Muara Dua, 25 Juli 2011 *** Generasi Sang Pangeran
kutatap titian nasab, tersungkur di hadapanmu; Pangeran Jayasantika kau hakim yang adil, berpihak pada kebenaran semoga tetesan darahmu tetap bergelora di bumi Banten kudengar jeri lengkingku, bapak, anak dan cucu sekian generasi entah kemana? terseok tenggelam dalam pekat; Sang Pemilik Fana kuterpukau kini, kubelai tanah kuburmu, rinduku tak pernah sirna bara semangat; "Keadilan," gumanku yang tertidur pulas di sudut pusaramu Serang - Banten, 4 Maret 2011 *** Meski Hanya Satu Saja Tentangku
Aku ingin membaca semua jejak tulisan tapi aku hanya menemukan sepuluh catatan dari tarian tangkai jarimu selebihnya tak kucermati apapun selain harapan semoga esok kau menuliskan tentang diriku meski hanya satu bait saja... Yang kesekian kalinya aku membuka album tapi aku hanya menemukan sepuluh senyum dari seratus tujuh puluh gambar selebihnya tak kumengerti apapun selain asa semoga esok kau melukiskan tentang ragaku meski hanya satu sketsa saja... Untuk terakhir kalinya aku melihat daftar jelajah lagi-lagi aku hanya menemukan puluhan wajah dari berbagai susunan abjad selebihnya tak kuamati apapun selain cita-cita semoga esok kau memaniskan tentang rupaku meski hanya satu saja tentangku... Penghujung kantuk, 26/10/2011 *** *) Terima kasih atas atensi Anda, komentar terbaik akan mendapatkan satu buah buku gratis. Silakan isikan biodata Anda di SINI sebagai kemudahan akses serta informasi dari kami.
|
ASaku berLIngkAr cinTa Ibu
hentikan tangismu Ibu, kini setelah mendung ada lengkung senyum indah bertudung biar rintik jatuh berlantun hantarkan selaksa makna bersantun teduhi wajah senja lalu kupintal bait-bait cinta di waktu manja dan cemasmu Ibu, biarlah membeku jangan menangis Ibu, aku baik-baik saja seperti beribu malam kau senandungkan cinta kini kabut sudah hilang bersisa belaian kasih sayang beserta doa-doamu yang begitu sakti iringi langkah perjalananku dalam bakti maafkanlah aku Ibu, sungguh kaulah segalanya bagiku senyummu adalah tangguh di setiap rapuhku tawamu oksigen terbaru di setiap aku mengeluh aku menyayangimu Ibu, sungguh! Bukittinggi, 10 Oktober 2011 *) Persembahan cinta untuk Mama tercinta; Percayalah Ma, Aa akan selalu lakukan yang terbaik dan menjadi anak laki-laki Mama yang bisa dibanggakan. Percayalah Ma, Aa baik-baik saja karena senyum Mama adalah kekuatan spiritual setiap pijak langkah Aa. Aa sayang Mama, Aa sayang Mama, Aa sayang Mama... Emuaaaach... *>,< *** Katakan pada-Nya pada Suatu Ketika
katakan pada-Nya, kita penuh dosa meluka luka dilukai hati Mama yang laksana asa katakan pada-Nya, kita memohon ampun menduka duka didukai hati Mama yang laksana embun peluklah hangat Mama dan bisikan bahwa kita rindu sampaikan bagaimana cara terbaik membalas cinta tanyakan lalu cium pipinya hingga lebur seluruh sendu jangan sakiti Mama, hentikan cerca, hentikan dusta kita buktikan kita pantas dibanggakan kita buktikan kita seutas asa masa depan kita cintai Mama, Mama cinta kita bukan hanya sebatas kata kasidahkan sebagai perindu surga Serang - Banten, 13 Desember 2011 *** Pintu ke Mana Saja
tiba-tiba ia datang berucap santun penuh malu dari celah udara kamar tidurku dalam kurun waktu menduka ia belai kehangatan mendekap satu tiba-tiba lain waktu ia datang laiknya benalu metafisiknya selendangkan rindu tubuhku terbelit gigiku beradu oh sungguh terlalu, aku takkan berlalu meski napas di selaput tawa ia tadahi dengan airmata tercerai berai niscaya kisi-kisi adalah ia puisi penuh sesaki dalam gelasku tak berisi meringkus ia tak menepi memberangus dalam sepi niscaya diksi-diksi adalah ia pintu ajaib kubuka lebar-lebar biar tak raib cintanya memfosil, lukanya membugil beralur tajam kerikil, ditemani derai kian gigil ia yang terpanggil dari setapak jejak kecil lalu pergi lebih tiba-tiba dari hadirnya terpanah ia, berserah ia, memapah ia, tengadah ia, ah, tak tahulah sudah ?! Serang - Banten, 16 November 2011 Jam. 23:00 WIB *** Elegi Hati
aku berdiri di antara dua jurang yang satu baik yang satu sialan sampai waktu terus berputar mengitari bulan yang membesuk cumbu rayu tak berkesudahan matahari datang dengan terik kelelawar berkawan baik yang sialan menggerogoti milikku akali lelapku, siasati dini hari jadi tangis pagi ini hati sedih menggalau resah elegi ini hari pedih menghalau basah gerigi tak tangguh aku berdiri di antara beku lalu aku masuk ke dalam rumah ke dalam kamar dan berserah mengunci rapat milikku yang tersisa Serang, 29 Maret 2011 Jam. 20:03 WIB *) Elegi adalah sajak duka nestapa. Isi sajak ini selalu mengungkapkan sesuatu yang bersifat mendayu-dayu, mengharu biru dan menyayat hati. *** Cemburu Beraroma Baru
aku adalah rahasia di balik ngilu-ngilu tangismu tanpa prasangka tak kulesatkan rinduku yang terbuang sia, terhantar percuma begitu kau sempurnakan tangismu di bahuku kita sudah tak bisa bersama potong saja lidah cemburumu ceburkan dalam tungku khianat biar baranya mampuskan siasat kau tahu, jika tidak, ketahuilah jiwa kian lirih, rasa kian kering kerontang tak ada lagi tawa, semua enyah tanpa sisa ini bukan tentang siapa di antara kita bukan karena rindu sudah berbatang-batang ini tentang ku dan mu yang letih meramu jemu...!!! Serang, 6 Juni 2012 *** Membilang Asa pada Yang Esa
aku takkan bertindak curang atas segala jalan yang telah Engkau gariskan sejenak beri aku kesempatan aku masih mampu berjalan meski aral lintang sudah tak terbilang Engkau beri aku tanda, aku takkan menunda Engkau beri aku waktu, aku takkan keras membatu kutunaikan dengan segala yang kubisa karena hanya akulah yang menentukan langkah ajarkan aku nilai-nilai baik hingga aku terbiasa gunakan kekuatan ketika aku menyerah Serang, 5 Mei 2012 *** Izinkan Aku Mencumbui-Mu Malam Ini
sudah tiga malam kutanam bunga setelah mekar kupetik, tidurku mimpi kendalikan alurnya sedari dini, meniti lingkup cemas berserah pasrah apa Kau tiada bosan melihatku berkawan dengan rusuk sesal pesakitan sudah tiga malam tak jemu kujamah lukis imaji di segala resah dan tempatku tumpahkan kesah kutebang derita, kutanam cinta untuk aku yang semula buta yang melihat kasih sayang-Mu sebagai pertanda hidup adalah putusnya asa, mati tak bisa ditunda wanita adalah harta, pelipurnya adalah tahta tak ternilai harga, hanya terdengar merdu nada apa Kau tiada jenuh melihatku di beranda siasati hidup ini dengan tilawah lalu penyerahanku kini berkawah sudah tiga malam aku tak berani bungkam dosa yang telah lama membebani maka Tuhan, izinkan aku mencumbui-Mu malam ini setelahnya segala tanda dari-Mu adalah anugerah agar aku dan para pendosa lainnya tak menyerah bunuh muslihat dalam hidup penuh airmata dan darah Serang - Banten, 6 Juni 2012 *** Tangis yang Bungkam
|
[Bersambung...]
InsyaAllah akan dilanjutkan kembali jika ada kesempatan baik waktu, tenaga, kesehatan, finansial serta faktor-faktor pendukung lainnya.
Segala saran, kritik serta masukan yang konstruktif senantiasa TRE harapkan untuk perkembangan karya yang lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata, atas segala apresiasinya TRE ucapkan terima kasih banyak. Semoga puisi-puisi di atas dapat berkenan, bermanfaat dan menginspirasi. Amin.
# Salam Gelas Kosong #
InsyaAllah akan dilanjutkan kembali jika ada kesempatan baik waktu, tenaga, kesehatan, finansial serta faktor-faktor pendukung lainnya.
Segala saran, kritik serta masukan yang konstruktif senantiasa TRE harapkan untuk perkembangan karya yang lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata, atas segala apresiasinya TRE ucapkan terima kasih banyak. Semoga puisi-puisi di atas dapat berkenan, bermanfaat dan menginspirasi. Amin.
# Salam Gelas Kosong #
Copyrights @2012 Tubagus Rangga Efarasti (Gelas Kosong). Some Rights Reserved.